Organisasi Kesehatan dunia (WHO) mengakui bahwa ada tiga bentuk diabetes mellitus, yaitu : tipe 1, tipe 2, dan diabetes gestational (terjadi selama kehamilan).
A. Diabetes Mellitus Tipe 1
Pada penderita diabetes tipe 1 dikenal sebagai diabetes yang tergantung insulin. Tipe ini berkembang jika sel-sel beta pankreas memproduksi insulin terlalu sedikit atau tidak sama sekali. Jenis ini biasanya muncul sebelum usia 40 tahunan bahkan termasuk pada usia anak-anak.
Sampai saat ini diabetes tipe 1 tidak dapat dsicegah karena penyebabnya bukan dari pola makan yang tidak sehat melainkan karena adanya kesalahan reaksi autoimunitas yang menghancurkan sel beta pankreas. Reaksi autoimunitas tersebut dapat dipicu oleh adanya infeksi pada tubuh.
Diet dan oleh raga tidak bisa menyembuhkan ataupun mencegah diabetes tipe 1. Kebanyakan penderita diabetes tipe 1 memiliki kesehatan dan berat badan yang baik saat penyakit ini mulai dideritanya. Selain itu, sensitivitas maupun respons tubuh terhadap insulin umunya normal pada penderita diabetes tipe ini, terutama pada tahap awal.
Di mana Penderita dirawat dengan menyuntikkan insulin dan dianjurkan untuk melakukan diet khusus diabetes serta melakukan pengawasan yang teliti terhadap tingkat glukosa darah melalui alat monitor pengujian darah. 5-10% dari penderita diabetes menderita diabetes tipe 1.
B. Diabetes Melitus Tipe 2
Diabetes tipe 2 dikenal sebagai Diabetes Mellitus yang tidak tergantung Insulin. Diabetes tipe 2 ini berkembang ketika tubuh masih mampu menghasilkan insulin tetapi tidak cukup dalam pemenuhannya atau bisa juga disebabkan karena insulin yang dihasilkan mengalami resistance insulin di mana insulin tidak bekerja secara maksimal.
Sekitar 90-95% penderita diabetes termasuk dalam diabetes tipe 2. Penderita dirawat dengan mengatur pola makan, latihan dan menyuntikkan insulin untuk mencapai kadar gula dan tekanan darah yang senormal mungkin.
C. Gestational Diabetes Mellitus
Gestational diabetes mellitus (GDM) diakibatkan oleh kombinasi dari kemampuan reaksi dan pengeluaran hormon insulin yang tidak cukup, seperti Tipe 2 di beberapa kesaksian. Biasanya terjadi selama kehamilan dan dapat sembuh setelah meahirkan. GDM kemungkinan dapat merusak kesehatan janin atau kesehatan ibu, dan sekitar 20-50% dari wanita penderita GDM bertahan hidup.
GDM terjadi di sekitar 2-5% dari semua kehamilan. GDM bersifat temporer dan bisa men6yebabkan permasalahan dengan kehamilan, termasuk macrosomia (kelahiran yang tinggi menimbang), janin mengalami kecacatan dan menderita penyakit jantung sejak lahir. Penderita memerlukan pengawasan secara medis sepanjang kehamilan.
No comments:
Post a Comment