Thursday, March 25, 2021

M. Luka lambung

Sumber Gambar : https://i2.wp.com/ygi.or.id


Kulit batang sukun mengandung zat anti radang sehingga dapat untuk mengatasi luka pada lambung, yaitu dengan cara sebagai berikut.

  • Ambil kulit terluar batang sukun
  • Keringkan selama 4 hari
  • Setelah kering, potong kecil-kecil
  • Rebus 15 gram potongan itu dalam empat gelas air hingga tersisa dua gelas
  • Minum air rebusan itu dua kali pada pagi dan sore hari


Wednesday, March 24, 2021

L. Pegal-pegal

Sumber Gambar : https://cdn-cas.orami.co.id/parenting


Khasiat daun sukun yang lain adalah dapat dimanfaatkan untuk mengatasi tubuh yang pegal-pegal. Kebanyakan warga Betawi biasa menggunakan rendaman daun sukun untuk mengatasi pegal-pegal, khususnya pada kaki. 

Berikut ini cara membuat herbal daun sukun untuk mengatasi pegal-pegal pada kaki.

Bahan :

  • 1 lembar daun sukun

Cara Membuat :

  • Cuci bersih daun sukun
  • Rebus daun sukun tersebut dengan 2 liter air
  • Biarkan mendidih hingga 10 menit
  • Tambahkan 4 liter air pada hasil rebusan
  • Tambahkan 1 sendok makan garam untuk hasil maksimal
  • Gunakan air rebusan daun sukun tersebut untuk merendam kaki yang terasa pegal


K. Osteoartritis

Sumber Gambar : https://flexfreeclinic.com


Osteoartritis (OA, dikenal juga sebagai artritis degeneratif, penyakit degeneratif sendi), adalah kondisi di mana sendi terasa nyeri akibat inflamasi ringan yang timbul karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi.

Pada sendi, suatu jaringan tulang rawan yang biasa disebut dengan nama kartilago biasanya menutup ujung-ujung tulang penyusun sendi. Suatu lapisan cairan yang disebut cairan sinovial terletak di antara tulang-tulang tersebut dan bertindak sebagai bahan pelumas yang mencegah ujung-ujung tulang tersebut bergesekan dan saling mengikis satu sama lain.

Pada kondisi kekurangan cairan sinovial lapisan kartilago yang menutup ujung tulang akan bergesekan satu sama lain. Gesekan tersebut akan membuat lapisan tersebut semakin tipis dan pada akhirnya akan menimbulkan rasa nyeri.

Osteoartritis merupakan penyakit yang banyak dijumpai pada manusia lanjut usia. Deteksi dini osteoartritis bisa berupa rasa sakit pada sendi terutama saat berjalan atau ditekan. Gejala lain sendi juga terasa kaku dan disertai bunyi di area sendi. Keluhan tersebut biasanya muncul saat usia menginjak 40 tahun dan didominasi pada pasien berusia di atas 60 tahun. Perkembangan penyakit osteoartritis terjadi secara perlahan dan sebagian besar penderitanya adalah kaum wanita. 

Penyebab osteoartritis sangat beragam, pada manusia lanjut usia kadar air dalam rawan  sendi menyusut sehingga jaringan tak lagi kenyal. Akibatnya, jaringan rentan mengalami kerusakan dan penurunan kualitas seperti misalnya pada sendi lutut. Selain faktor usia, inflamasi atau peradangan akibat kegemukan, aktivitas sendi yang berlebihan, dan bentuk lutut abnormal (berbentuk O atau X) juga merupakan penyebab osteoartritis.

Setiap orang pasti pernah mengalami nyeri sendi. Masyarakat awam dan bahkan beberapa dokter (secara keliru) langsung beranggapan karena disebabkan oleh rematik atau asam urat. Sebagian lagi berpikir akibat osteoporosis. Namun kenyataannya penyebab utamanya nyeri sendi (khususnya yang dialami oleh yang berusia lebih dari 45 tahun) adalah osteoartritis. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara osteoartritis dengan reaksi alergi, infeksi, dan invasi fungi (mikosis). Riset lain juga menunjukkan adanya faktor keturunan (genetik) yang terlibat dalam penurunan penyakit ini. Namun demikian, beberapa faktor risiko terjadinya osteoartritis adalah sebagai berikut :

  • Wanita berusia lebih dari 45 tahun
  • Kelebihan berat badan
  • Aktivitas fisik yang berlebihan, seperti para olahragawan dan pekerja kasar
  • Menderita kelemahan otot paha
  • Pernah mengalami patah tulang disekitar sendi yang tidak mendapatkan perawatan yang tepat

Rasa nyeri yang diderita oleh penderita penyakit ini dapat dikurangi dengan berbagai macam cara seperti pengompresan atau penyuntikan cairan sinovial ke bagian sendi. Pengobatan untuk pengapuran sendi berbeda-beda tergantung stadiumnya. Pencegahan osteoartritis dapat dilakukan dengan cara mengonsumsi makanan yang bergizi. Beberapa suplemen makanan juga dapat digunakan untuk mencegah penyakit ini. Beberapa suplemen yang umum digunakan antara lain adalah glukosamin dan kondroitin.

Pengobatan osteoartritis secara alternatif dapat dilakukan dengan memanfaatkan khasiat daun sukun. Pembuatan ramuan herbal daun sukun untuk obat osteoartritis dapat dilakukan dengan cara berikut. 

Bahan :

  • 1 lembar daun sukun yang sudah menguning tetapi belum jatuh ke tanah

Cara membuat :

  • Cuci bersih daun sukun
  • Rebus daun sukun tersebut ke dalam 1 liter air hingga mendidih dan tersisa 2,5 gelas
  • Minum air rebusan daun sukun tersebut selama 5 hari berturut-turut

Catatan : satu lembar daun sukun dapat direbus hingga 5 kali.


J. Sariawan


Sumber Gambar : https://www.qoala.app/id/blog/wp-content/uploads


Sariawan atau stomatitis aftosa (stomatitis aphtosa) adalah suatu kelainan pada selaput lendir mulut berupa luka pada mulut yang berbentuk bercak berwarna putih kekuningan dengan permukaan agak cekung. Munculnya Sariawan ini disertai rasa sakit yang tinggi.

Sariawan merupakan penyakit kelainan mulut yang paling sering ditemukan. Sekitar 10% dari populasi menderita dari penyakit ini, dan wanita lebih mudah terserang daripada pria. 

Ada beberapa faktor penyebab yang diduga menjadi penyebab munculnya sariawan, seperti luka tergigit, mengonsumsi makanan atau minuman panas, alergi, kekurangan vitamin C dan zat besi, kelainan pencernaan, kebersihan mulut tidak terjaga, faktor psikologi, dan kondisi tubuh yang tidak fit. Stomatitis Aphtous/Ulcer bukan hanya disebabkan karena kekurangan Vitamin C, namun sebaliknya SA dikenal disebabkan oleh alergi citrus atau alergi makanan yang mengandung asam, kondisi imun yang lemah, obat-obatan tertentu, trauma fisik (ataupun penggunaan gigi palsu baru), dan sebagainya.

Sariawan di tempat yang sama selama dua minggu hingga satu bulan dapat dijadikan indikasi adanya kanker rongga mulut. 

Penyakit kekurangan vitamin C sendiri adalah suatu kegagalan proses sintesis kolagen yang ditandai dengan gusi mudah berdarah, pendarahan kulit (purpura), dan sebagainya.

Di India Barat, kebanyakan penduduknya memanfaatkan daun sukun untuk mengatasi sariawan. Dan berdasarkan hasil riset dari Universitas Padjajaran, ekstrak metanol daun sukun mampu menghambat pertumbuhan candida albicans penyebab sariawan dengan konsentrasi hambat minimum sebesar 13 %.

Untuk membuat resep herbal daun sukun sebagai obat sariawan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.

Bahan :

  • Daun sukun

Cara membuat : 

  • Tumbuk dan hancurkan daun sukun
  • Tempelkan di bagian mulut yang mengalami sariawan


Tuesday, March 23, 2021

I. Penyakit Kulit (Panu)

Sumber Gambar : https://encrypted-tbn0.gstatic.com


Panu (Pitriyasis Versikolor) ditunjukkan dengan berwarna pada kulit. Warnanya bervariasi dari putih hingga coklat kehitaman dengan batas yang sangat tegas dibandingkan warna kulit di sekitarnya. Bila kulit yang terkena panu tersebut dikerok maka akan keluar serpihan-serpihan keputihan. Panu seringkali muncul di punggung atau leher belakang.

Penyebab dari penyakit kulit ini adalah keringat yang dibiarkan menempel pada kulit dalam waktu yang lama. Kotoran tersebut lama-kelamaan menjadi jamur yang menyebabkan panu muncul.

Adanya penyakit panu ini ditandai dengan gejala-gejala munculnya bercak berwarna pada kulit dengan batas sangat tegas dibanding warna kulit di sekitarnya. Serta diikuti rasa gatal-gatal pada kulit yang terdapat panu tersebut.

Panu umumnya diobati dengan antijamur topikal. Pengobatan ini membasmi panu secara temporer. Untuk itu perlu diulangi secara rutin dan teratur untuk mencegah panu kambuh lagi. Selain itu, panu juga dapat diatasi dengan menggunakan terapi daun sukun. Berdasarkan riset diketahui bahwa daun sukun mampu menghambat pertumbuhan candida albicans dan microsporum gypseum penyebab penyakit kulit.

Kebanyakan penduduk di Kepulauan Pasifik menggunakan daun sukun untuk mengatasi panu yang diakibatkan oleh adanya cendawan  jenis pytirosporum orbiculare. Untuk membuat ramuan herbal daun sukun sebagai obat panu, caranya sebagai berikut.

Bahan :

  • Daun sukun yang sudah tua

Cara membuat :

  • Cuci bersih daun sukun yang sudah tua
  • Remas-remas daun sukun tersebut
  • Gosokkan remasan daun sukun tersebut berulang-ulang pada bagian tubuh yang terdapat panu
  • Lakukan terapi ini sehari 2 – 3 kali
  • Dalam 1 minggu pengobatan, panu akan segera lenyap.


H. Hipertensi

Sumber Gambar : image/jpeg;base64,/9j/4AAQSkZJRgABAQAAAQABAAD


Penyakit darah tinggi atau Hipertensi adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh angka systolic (bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada pemeriksaan tensi darah menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa (sphygmomanometer) ataupun alat digital lainnya.

Nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan, tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHG. Dalam aktivitas sehari-hari, tekanan darah normalnya adalah dengan nilai angka kisaran stabil. Tetapi secara umum, angka pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan meningkat diwaktu beraktifitas atau berolahraga.

Bila seseorang mengalami tekanan darah tinggi dan tidak mendapatkan pengobatan dan pengontrolan secara teratur (rutin), maka hal ini dapat membawa si penderita kedalam kasus-kasus serius bahkan bisa menyebabkan kematian. Tekanan darah tinggi yang terus menerus menyebabkan jantung seseorang bekerja extra keras, akhirnya kondisi ini berakibat terjadinya kerusakan pada pembuluh darah jantung, ginjal, otak, dan mata. Penyakit hipertensi ini merupakan penyebab umum terjadinya stroke dan serangan jantung.

Penyakit darah tinggi atau Hipertensi dikelompokkan menjadi 2 tipe sebagai berikut.

1. Hipertensi primer

Hipertensi primer adalah suatu kondisi dimana terjadinya tekanan darah tinggi sebagai akibat dampak dari gaya hidup seseorang dan faktor lingkungan. Seseorang yang pola makannya tidak terkontrol dan mengakibatkan kelebihan berat badan atau bahkan obesitas, merupakan pencetus awal untuk terkena penyakit tekanan darah tinggi. Begitu pula seseorang yang berada dalam lingkungan atau kondisi stressor tinggi sangat mungkin terkena penyakit tekanan darah tinggi, termasuk orang-orang yang kurang olahraga pun bisa mengalami tekanan darah tinggi.

2. Hipertensi sekunder

Hipertensi sekunder adalah suatu kondisi dimana terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi sebagai akibat seseorang mengalami/menderita penyakit lainnya seperti gagal jantung, gagal ginjal, atau kerusakan sistem hormon tubuh. Sedangkan pada Ibu hamil, tekanan darah secara umum meningkat saat kehamilan berusia 20 minggu. Terutama pada wanita yang berat badannya di atas normal atau gemuk (gendut). Pregnancy-induced hypertension (PIH), ini adalah sebutan dalam istilah kesehatan (medis) bagi wanita hamil yang menderita hipertensi. Kondisi Hipertensi pada ibu hamil bisa sedang ataupun tergolang parah/berbahaya. Seorang ibu hamil dengan tekanan darah tinggi bisa mengalami Preeclampsia dimasa kehamilannya itu. Preeclampsia adalah kondisi seorang wanita hamil yang mengalami hipertensi, sehingga merasakan keluhan seperti pusing, sakit kepala, gangguan penglihatan, nyeri perut, muka yang membengkak, kurang nafsu makan, mual bahkan muntah. Apabila terjadi kekejangan sebagai dampak hipertensi maka disebut Eclamsia.

Hipertensi dapat disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut.

  1. Penggunaan obat-obatan seperti golongan kortikosteroid (cortison) dan beberapa obat  hormon, termasuk beberapa obat antiradang (anti-inflammasi) secara terus menerus (sering) dapat meningkatkan tekanan darah seseorang. 
  2. Merokok juga merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi dikarenakan tembakau yang berisi nikotin. 
  3. Minuman yang mengandung alkohol juga termasuk salah satu faktor yang dapat menimbulkan terjadinya tekanan darah tinggi. 

Penanganan dan pengobatan hipertensi dapat dilakukan dengan cara diet penyakit darah tinggi (hipertensi). Diet makanan tersebut antara lain sebagai berikut.

• Kandungan garam (Sodium/Natrium)

Seseorang yang mengidap penyakit darah tinggi sebaiknya mengontrol diri dalam mengkonsumsi asin-asinan garam. Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk pengontrolan diet sodium/natrium ini, di antaranya sebagai berikut :

  1. Jangan meletakkan garam diatas meja makan
  2. Pilih jumlah kandungan sodium rendah saat membeli makan
  3. Batasi konsumsi daging dan keju
  4. Hindari cemilan yang rasanya asin/banyak mengandung garam
  5. Kurangi pemakaian saos yang umumnya memiliki kandungan sodium

• Kandungan Potasium/Kalium

Suplements potasium 2-4 gram perhari dapat membantu penurunan tekanan darah. Potasium umumnya banyak terdapat pada beberapa buah-buahan dan sayuran. Buah dan sayuran yang mengandung potasium dan baik untuk di konsumsi penderita tekanan darah tinggi antara lain semangka, alpukat, melon, buah pare, labu siam, bligo, labu parang/labu, mentimun, lidah buaya, seledri, bawang merah, dan bawang putih. Selain itu, makanan yang mengandung unsur omega-3 sagat dikenal efektif dalam membantu penurunan tekanan darah (hipertensi).

Pengobatan hipertensi biasanya dikombinasikan dengan beberapa obat seperti berikut ini :

- Diuretic {Tablet Hydrochlorothiazide (HCT), dan Lasix (Furosemide)}. 

Obat diuretik merupakan golongan obat hipertensi dengan proses pengeluaran cairan tubuh melalui urine. Tetapi karena potasium berkemungkinan terbuang dalam cairan urine, maka pengontrolan konsumsi potasium harus dilakukan.

- Beta-blockers {Atenolol (Tenorim), dan Capoten (Captopril)}.

Beta-blockers merupakan obat yang dipakai dalam upaya pengontrolan tekanan darah melalui proses memperlambat kerja jantung dan memperlebar (vasodilatasi) pembuluh darah.

- Calcium channel blockers {Norvasc (amlopidine), dan Angiotensinconverting enzyme (ACE)}. 

Calcium chanel blockers merupakan salah satu obat yang biasa dipakai dalam pengontrolan darah tinggi atau hipertensi melalui proses rilaksasi pembuluh darah yang juga memperlebar pembuluh darah

Selain dengan menggunakan obat, penyakit hipertensi dapat diobati dengan pengobatan aternatif salah satunya dengan cara terapi herbal daun sukun. Hasil riset menunjukkan bahwa daun sukun dapat mengatasi sirosis hati, hipertensi, dan diabetes. Berikut cara pembuatan resep herbal daun sukun untuk mengatasi hipertensi.

Bahan :

  • Daun sukun yang jatuh dari pohonnya (jangan langsung dipetik)

Cara membuat :

  • Jemur daun sukun selama 1 – 2 hari hingga kering
  • Rebus 3 lembar daun sukun dengan air 400 cc hingga mendidih
  • Diamkan rebusan daun sukun selama 1 jam atau lebih bagus lagi 1 hari agar efek maksimal
  • Minumlah rebusan daun sukun 3 kali sehari agar efek maksimal.

G. Diabetes


Sumber Gambar : https://www.thearchmedicalpractice.co.uk


Kencing manis atau dikenal sebagai diabetes militus sudah sangat banyak sekali diderita, penyakit kelainan metabolisme ini diakibatkan kurangnya hormon insulin. Dampaknya kadar glukosa dalam darah lebih tinggi. Penderita diabetes mudah lelah lantaran glukosa darah tidak dapat diserap dan tidak mengalami metabolisme dalam sel sehingga penderita kekurangan energi. Diabetes militus merupakan penyakit yang muncul akibat tubuh tidak atau kurang memproduksi insulin. Insulin dalam tubuh berfungsi memasukkan glukosa ke dalam sel-sel tubuh, terutama hati dan otot. Diabetes militus atau kencing manis lebih dikenal dengan penyakit gula, terjadi jika dalam tubuh terdapat terlalu banyak gula (glukosa) dalam darah. Sebenarnya, glukosa sangat penting bagi tubuh sebagai sumber energi utama untuk jaringan dan otot. Namun, kadar gula dalam darah yang berlebihan dapat menimbulkan masalah yang serius bagi tubuh serta dapat menimbulkan penyakit diabetes.

Ada dua tipe penyakit diabetes, yaitu tipe I dan tipe II. 

1. Diabetes tipe I

Diabetes tipe I terjadi jika pankreas telah berhenti memproduksi insulin karena mengalami kerusakan, sehingga memerlukan asupan insulin dari luar. Diabetes tipe I biasa diderita oleh anak-anak dan remaja di bawah usia 20 tahun yang disebabkan oleh kelainan genetika. 

2. Diabetes tipe II

Penderita diabetes tipe II mengidap penyakit kencing manis lantaran pengaruh gaya hidup, misalnya gaya hidup dan pola makan yang tidak benar. Hal ini terjadi karena tubuh memproduksi insulin, tetapi jumlahnya tidak mencukupi. Diabetes tipe II sering dialami oleh orang dewasa. 

Baik penderita diabetes tipe I maupun II sering haus karena sifat glukosa yang menarik air. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan resiko mengidap penyakit diabetes adalah :

  • Kegemukan atau obesitas, serta menumpuknya lemak dalam tubuh.
  • Kurangnya aktivitas yang dapat berakibat lemak dalam tubuh tidak terpakai sebagai energi
  • Usia yang semakin bertambah sehingga mengakibatkan berkurangnya aktivitas
  • Faktor keturunan
  • Gaya hidup yang tidak sehat.
  • Pola makan, asupan nutrisi dalam makanan yang tidak terkontrol dapat menimbulkan kegemukan atau obesitas dan penumpukan lemak dalam tubuh, Selain itu, makanan yang banyak mengandung gula seperti teh manis, gorengan, minuman soda dan makanan instan cepat saji adalah penyebab utama penyakit diabetes.
  • Adanya virus dan bakteri human coxsackievirus B4, mumps dan rubela dapat menyebabkan kerusakan sel.
  • Adanya penyakit lain seperti hipertensi (tekanan darah tinggi) dan kolesterol tinggi.
  • Merokok dan sering stress, selain banyak merugikan kesehatan lainnya juga menjadi salah satu penyebab diabetes.
  • Kurang tidur yang menyebabkan metabolisme tubuh terganggu, dan menyebabkan kemampuan tubuh dalam memproses glukosa menjadi sangat berkurang.
  • Jarang terkena panas matahari yang merupakan sumber Vitamin D terbaik selain dari makanan. Vitamin D ini membantu proses metabolisme tubuh termasuk dalam hal glukosa.

Sebagian besar penderita diabetes pada awalnya tidak terlalu memperhatikan gejala diabetes. Biasanya penyakiti ini baru terdiagnosis setelah dalam tahap lanjut. Penyakit diabetes tahap lanjut dapat mengakibatkan komplikasi yang akan merembet ke mata, ginjal, dan saraf atau pembuluh darah. Pada tahap lanjut inilah biasanya komplikasi tersebut sudah terlanjur terjadi.

Gejala diabetes yang terdiagnosis lebih dini, bisa segera diambil tindakan untuk menghambat dan pencegahan lebih lanjut, baik dengan obat diabetes maupun diet untuk diabetes. Untuk memastikannya kita harus melakukan tes gula darah. Namun, sebaiknya kita mengetahui gejala diabetes secara umum berikut ini.

  • Sering buang air kecil (Poliuri) pada malam hari dan dengan volume yang banyak. Hal ini dikarenakan, bila kadar gula yang terkandung dalam darah melebihi batas normal (180 mg/dl), maka gula akan dikeluarkan tubuh melalui air kencing. Tubuh menarik banyak air ke dalam air kencing untuk membuat urine yang mengandung gula tersebut bisa keluar dalam keadaan tidak terlalu pekat. Gejala diabetes yang ini akan sangat sering terjadi pada malam hari sehingga sangat mengganggu ketenangan tidur.
  • Timbulnya rasa haus yang sangat dan sering. Ini terjadi karena banyaknya cairan tubuh melalui air kencing yang keluar terlalu sering. Sehingga tubuh akan kekurangan cairan, dan dengan begitu timbullah rasa haus. Pada gejala diabetes ini, pada umumnya penderita ingin selalu minum yang manis, dingin, segar sekaligus banyak. Hal ini semakin memperparah kandungan kadar gula dalam darah yang juga akan semakin naik.
  • Timbulnya nafsu makan yang berlebih, ingin selalu makan tetapi terasa tenaga kurang atau merasa lemas. Pada penderita diabetes, terjadi masalah dengan insulin yang berakibat asupan gula ke dalam sel-sel tubuh menjadi kurang. Hal ini mengakibatkan kurangnya energi, dan selalu merasa lemas. Dalam keadaan ini tubuh bereaksi dengan meningkatnya nafsu makan, dan timbul rasa lapar yang tidak biasa.
  • Timbul rasa pusing atau mual, merasa mudah lelah, gerakan tubuh sedikit terganggu, timbulnya rasa gatal disertai kesemutan pada kaki dan tangan. Apabila ada luka, tidak seperti biasa, butuh waktu lama untuk kering dan sembuh.

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bahwa diabetes tipe I biasa menyerang pada anak-anak maupun remaja. Namun sayangnya, penyakit ini malah sering tidak terdiagnosis oleh orang tua  ataupun dokter. Hal ini disebabkan, gejala-gejala yang muncul memang tidak begitu kentara sehingga sering dianggap suatu hal yang wajar terjadi pada anak-anak. Lalu, bagaimana kita dapat mendeteksi secara dini gejala-gejala diabetes yang terjadi pada anak-anak ?  Berikut ini tips untuk mengetahui gejala-gejala diabetes pada anak-anak.

  • Sering buang air kecil atau mengompol
  • Terjadi perubahan volume makan atau minum yang cukup signifikan dan biasanya mudah merasa lapar sehingga anak lebih banyak minum dan banyak makan
  • Berat badan menurun meskipun jumlah makan meningkat
  • Mudah berganti mood, gampang marah dan mudah kelelahan sehingga tampak lemas
  • Adanya infeksi jamur terutama dialami anak perempuan di area kewanitaannya atau di bagian kulit
  • Penglihatan kabur
  • Muntah atau sakit perut.

Pengobatan diabetes dapat dilakukan secara medis maupun dengan cara merubah gaya hidup serta pola makan. Selain itu, pengobatan alternatif dengan terapi herbal seperti terapi daun sukun juga dapat dilakukan. Daun sukun dipercaya dapat menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes. 

Berikut ini resep cara pembuatan ramuan herbal daun sukun untuk terapi pengobatan diabetes.

Bahan :

  • Daun sukun yang jatuh dari pohonnya (jangan langsung dipetik)

Cara membuat :

  • Jemur daun sukun selama 1 – 2 hari hingga kering
  • Rebus 3 lembar daun sukun dengan air 400 cc hingga mendidih
  • Diamkan rebusan daun sukun selama 1 jam atau lebih bagus lagi 1 hari agar efek maksimal
  • Minumlah rebusan daun sukun 3 kali sehari agar efek maksimal.


Tuesday, March 16, 2021

F. Antikanker

Sumber Gambar : https://www.google.com/search?q=zat+anti+kanker&tbm


Kanker adalah suatu penyakit yang ditandai dengan kelainan siklus sel khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk:

  • Tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel melebihi batas normal)
  • Menyerang jaringan biologis di dekatnya.
  • Bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau sistem limfatik, yang disebut metastasis.

Tiga karakter ganas inilah yang membedakan kanker dari tumor jinak. Sebagian besar kanker membentuk tumor, tetapi beberapa tidak, seperti leukemia. Cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan studi, diagnosis, perawatan, dan pencegahan kanker disebut onkologi.

Kanker dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda, bergantung pada lokasi dan karakter keganasan, serta ada tidaknya metastasis. Diagnosis biasanya membutuhkan pemeriksaan mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan biopsi. Setelah didiagnosis, kanker biasanya dirawat dengan operasi, kemoterapi, atau radiasi.

Kebanyakan kanker menyebabkan kematian. Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang. Kebanyakan kanker dapat dirawat dan banyak disembuhkan, terutama bila perawatan dimulai sejak awal. Banyak bentuk kanker berhubungan dengan faktor lingkungan yang sebenarnya bisa dihindari. Merokok dapat menyebabkan banyak kanker daripada faktor lingkungan lainnya. Tumor (pembengkakan) menunjuk massa jaringan yang tidak normal, tetapi dapat berupa "ganas" (bersifat kanker) atau "jinak" (tidak bersifat kanker). Hanya tumor ganas yang mampu menyerang jaringan lainnya ataupun bermetastasis. Kanker dapat menyebar melalui kelenjar getah bening maupun pembuluh darah ke organ lain.

Di Indonesia, kanker menjadi penyumbang kematian ketiga terbesar setelah penyakit jantung. Penyebab utama kanker di Indonesia adalah pola hidup yang tidak sehat, seperti kurang olahraga, merokok, dan pola makan yang tak sehat. 

Pada umumnya, kanker dirujuk berdasarkan jenis organ atau sel tempat terjadinya. Sebagai contoh, kanker yang bermula pada usus besar dirujuk sebagai kanker usus besar, sedangkan kanker yang terjadi pada sel basal dari kulit dirujuk sebagai karsinoma sel basal. Klasifikasi kanker kemudian dilakukan pada kategori yang lebih umum, sebagai berikut.

• Karsinoma

Karsinoma merupakan kanker yang terjadi pada jaringan epitel, seperti kulit atau jaringan yang menyelubungi organ tubuh, misalnya organ pada sistem pencernaan atau kelenjar. Contoh meliputi kanker kulit, karsinoma serviks, karsinoma anal, kanker esofageal, karsinoma hepatoselular, kanker laringeal, hipernefroma, kanker lambung, kanker testiskular dan kanker tiroid.

• Sarkoma

Sarkoma merupakan kanker yang terjadi pada tulang seperti osteosarkoma, tulang rawan seperti kondrosarkoma, jaringan otot seperti rabdomiosarcoma, jaringan adiposa, pembuluh darah, dan jaringan penghantar atau pendukung lainnya.

• Leukemia

Leukimia merupakan kanker yang terjadi akibat tidak matangnya sel darah yang berkembang di dalam sumsum tulang dan memiliki kecenderungan untuk berakumulasi di dalam sirkulasi darah. 

• Limfoma

Limfoma merupakan kanker yang timbul dari nodus limfa dan jaringan dalam sistem kekebalan tubuh

Kanker merupakan kelas penyakit beragam yang sangat berbeda dalam hal penyebab dan biologisnya. Setiap organisme, bahkan tumbuhan, bisa terkena kanker. Hampir semua kanker yang dikenal muncul secara bertahap, saat kecacatan bertumpuk di dalam sel kanker dan sel anak-anaknya.

Setiap hal yang bereplikasi memiliki kemungkinan cacat (mutasi). Kecuali jika pencegahan dan perbaikan kecacatan ditangani dengan baik, kecacatan itu akan tetap ada, dan mungkin diwariskan ke sel anak. Biasanya, tubuh melakukan penjagaan terhadap kanker dengan berbagai metoda, seperti apoptosis, molekul pembantu (beberapa polimerase DNA), penuaan, dan lain-lain. Namun, metoda koreksi-kecatatan ini sering kali gagal, terutama di dalam lingkungan yang membuat kecatatan lebih mungkin untuk muncul dan menyebar. Sebagai contoh, lingkungan tersebut mengandung bahan-bahan yang merusak, disebut dengan bahan karsinogen, cedera berkala (fisik, panas, dll), atau lingkungan yang membuat sel tidak mungkin bertahan, seperti hipoksia. Karena itu, kanker adalah penyakit progresif, dan berbagai kecacatan progresif ini perlahan berakumulasi hingga sel mulai bertindak berkebalikan dengan fungsi seharusnya di dalam organisme. Kecacatan sel, sebagai penyebab kanker, biasanya bisa memperkuat dirinya sendiri (self-amplifying), pada akhirnya akan berlipat ganda secara eksponensial. Sebagai contohnya :

  • Mutasi dalam perlengkapan perbaikan-kecacatan bisa menyebabkan sel dan sel anaknya mengakumulasikan kecacatan dengan lebih cepat.
  • Mutasi dalam perlengkapan pembuat sinyal (endokrin) bisa mengirimkan sinyal penyebab-kecacatan kepada sel di sekitarnya.
  • Mutasi bisa menyebabkan sel menjadi neoplastik, membuat sel bermigrasi, dan merusak sel yang lebih sehat.
  • Mutasi bisa menyebabkan sel menjadi kekal (immortal), dan bisa membuat sel sehat rusak selamanya.

Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan perubahan sel normal menjadi sel kanker adalah hiperplasia, displasia, dan neoplasia. Hiperplasia adalah keadaan saat sel normal dalam jaringan bertumbuh dalam jumlah yang berlebihan. Displasia merupakan kondisi ketika sel berkembang tidak normal dan pada umumnya terlihat adanya perubahan pada nukleusnya. Pada tahapan ini ukuran nukleus bervariasi, aktivitas mitosis meningkat, dan tidak ada ciri khas sitoplasma yang berhubungan dengan diferensiasi sel pada jaringan. Neoplasia merupakan kondisi sel pada jaringan yang sudah berproliferasi secara tidak normal dan memiliki sifat invasif. 

Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembelahan sel. Beberapa mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi sel kanker. Mutasi-mutasi tersebut sering diakibatkan agen kimia maupun fisik yang disebut karsinogen. Mutasi dapat terjadi secara spontan (diperoleh) ataupun diwariskan (mutasi germline).

Karsinogenesis pada manusia adalah sebuah proses berjenjang sebagai akibat paparan karsinogen yang sering dijumpai dalam lingkungan, sepanjang hidup, baik melalui konsumsi,  maupun infeksi. Terdapat empat jenjang karsinogenesis sebagai berikut.

  • Inisiasi tumor
  • Promosi tumor
  • Konversi malignan
  • Progresi tumor

Pengobatan penyakit kanker dapat dilakukan secara medis (operasi, kemoterapi, dll) maupun dengan cara pengobatan alternatif. Pengobatan penyakit kanker secara alternatif dapat dilakukan dengan cara terapi daun sukun. 

Riset yang dilakukan oleh Yu Wang, Kedi Xu, Lin Lin, Yuanjiang Pan, dan Xiaoxiang Zheng, mahasiswa dari Universitas Zhejian, China telah berhasil mengidentifikasi flavonoid geranyl daun sukun sebagai anti kanker.

Riset in vitro Song Chwan Fang dan rekan di Chung Hwa University of Medical Technology, Taiwan, juga mengungkap ada 3 turunan geranyl chalcone baru yang terdapat di daun sukun. Ketiganya adalah isolespeol, 5`-geranyl-2`,4`,4-trihydroxychalcone, dan 3,4,2`,4`-tetrahydroxy-3`-geranyldihydrochalcone. Isolespeol merangsang apoptosis atau program bunuh diri sel.

Di Indonesia, sebagian kecil masyarakat secara turun-temurun memanfaatkan daun sukun untuk mengobati liver, inflamasi (peradangan), ginjal, dan sakit gigi. Menurut herbalis di Malang, Provinsi Jawa Timur, Wahyu Suprapto, daun sukun terbaik untuk obat adalah tak terlalu tua dan mulai menguning.  

Berikut ini cara membuat ramuan herbal daun sukun untuk terapi pengobatan penyakit kanker.

Bahan : 1 lembar daun sukun yang sudah agak menguning dan belum lepas dari pohon

Cara membuat :

  • Cuci bersih daun sukun kemudian diiris-iris menjadi potongan kecil-kecil. 
  • Jemur potongan-potongan daun sukun tersebut hingga kering
  • Rebus daun sukun yang sudah kering dengan empat gelas air hingga menjadi 1 gelas air
  • Minum ramuan herbal daun sukun tersebut sehari 3 kali


E. Penurun Kolesterol


Kolesterol adalah zat berwarna putih seperti lilin yang dapat ditemukan disetiap sel tubuh karena merupakan salah satu komponen lemak (selain asam lemak bebas, trigliserida, dan fosfolipid) yang di produksi oleh hati. Kolesterol berfungsi untuk membangun dinding sel, memperkuat membran sel, dan membuat hormon-hormon tertentu seperti hormon steroid.

Pada dasarnya kolesterol dibutuhkan oleh tubuh untuk membuat hormon dan vitamin D, serta merupakan bagian asam empedu yang memecah lemak dalam sistem pencernaan. Kebutuhan kolesterol dalam tubuh sebenarnya sudah tercukupi pada lemak yang diproduksi oleh hati namun jika mengkonsumsi makanan lemak jenuh berkadar tinggi maka hati akan memproduksi kolesterol lebih banyak lagi sehingga menyebabkan kolesterol yang berlebih. Kolesterol yang berlebih dan tak digunakan sesuai fungsinya akan bercampur dalam darah (lemak darah).

Kadar kolesterol  yang berlebihan didalam darah dapat menimbulkan endapan-endapan lemak yang menempel pada dinding pembuluh darah, membentuk bekuan dan plak yang menyumbat arteri dan akhirnya memutuskan aliran darah ke jantung yang dapat menyebabkan serangan jantung atau bahkan  menghambat peredaran darah menuju otak (aterosklerosis) yang akan memicu penyakit stroke.

Untuk menghindari penyakit kolesterol maka kita perlu mengetahui dan  memperhatikan makanan yang mengandung kolesterol apa saja yang aman untuk dikonsumsi karena kolesterol merupakan biang dari penyakit degenaratif  karena Aterosklerosis bisa terjadi pada arteri di otak, jantung, ginjal, dan organ vital lainnya.

Sebagian orang merasakan sakit kepala dan pegal-pegal sebagai gejala awal. Gejala ini muncul sebagai akibat dari kurangnya oksigen. Kadar kolesterol yang tinggi menyebabkan aliran darah menjadi kental sehingga oksigen menjadi kurang. Meskipun demikian rasa sakit kepala dan pegal-pegal tidak selalu menjadi tanda bahwa seorang penderita memiliki kolesterol tinggi karena hal tersebut  bukan  gejala dan tanda yang spesifik. Namun biasanya penderita kolesterol tinggi (hiperkolesterol) diketahui setelah dinyatakan menderita penyakit jantung koroner atau penyakit stroke. Kadar kolesterol terbagi menjadi dua bagian

  1. Kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) yang merupakan kolesterol baik karena kemampuannya untuk membersihkan pembuluh darah arteri karena HDL merupakan lemak yang dapat melarutkan kandungan lemak jenuh. 
  2. Kolesterol LDL (Low Density Lipoproteins) yang biasa dikenal sebagai lemak jenuh / kolesterol jahat yang membuat endapan dan plak yang menyumbat pembuluh darah arteri, lemak jenis ini biasanya bersumber pada makanan hewani dan produk-produk makanan olahan, seperti daging, produk susu, kripik  dan junkfood

Pada umumnya kebanyakan  orang beranggapan bahwa kolesterol tinggi hanya dialami oleh mereka yang sudah tua atau orang-orang yang berbadan gemuk saja. Namun faktanya penyakit kolesterol ini dapat diderita oleh siapa saja tanpa mengenal usia karena pola makan yang tidak seimbanglah yang menjadi salah satu penyebab utamanya.

Makanan yang banyak mengandung kolesterol dengan kadar lemak jenuh akan meningkatkan kadar kolesterol LDL (Low Density Lipoproteins), Trigliserida, dan Lp(a) dalam darah.  Lemak jenuh ini berasal dari daging dan produk olahan susu yang akan meningkatkan kadar kolesterol darah. Beberapa minyak tumbuhan juga diketahui memiliki kadar lemak jenuh yang tinggi seperti minyak yang terbuat dari buah kelapa dan sawit.  Selain pola makan yang tidak seimbang, faktor keturunan, kelebihan berat badan (obesitas), merokok serta jarang berolahraga merupakan penyebab umum kolesterol tinggi.

Gejala kolesterol tinggi biasanya jarang ditemui. Kadar kolesterol tinggi umumnya bisa diidentifikasi dari tes darah. Namun untuk mengetahui kalau anda memiliki kadar kolesterol tinggi anda bisa melihatnya dengan gejala yang berkaitan dengan kolesterol seperti penyakit jantung, stroke, dan penyakit vaskuler perifer.

Beberapa gejala penyakit yang berkaitan dengan kolesterol di antaranya sebagai berikut.

1. Penyakit jantung koroner

Gejala utama yang terkait dengan penyakit jantung koroner disebut Angina (nyeri dada). Gejala ini dapat menyebar ke rahang, leher, atau area lengan tubuh dan meskipun gejala utama adalah perasaan tekanan di region dada, beberapa individu mengalami perasaan tekanan di tempat lain bukan di dada. Selain adanya perasaan tekanan di dada, gejala lain yang dirasakan adalah mual, sesak napas, berkeringat, pusing, dan hati berdebar-debar.

2. Stroke

Penyakit stroke sering kali datang tiba-tiba tanpa atau dengan sedikit peringatan sama sekali. Namun ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai berhubungan dengan penyakit stroke, di antaranya sebagai berikut.

  • Tiba-tiba mati rasa di wajah, lengan atau kaki, terutama pada satu sisi tubuh
  • Kebingungan, kesulitan untuk berbicara atau memahami sesuatu
  • Tiba-tiba terjadi masalah pada penglihatan di salah satu atau kedua mata
  • Pusing, dan kehilangan keseimbangan
  • Mual dan/atau muntah
  • Demam
  • Pingsan, kejang-kejang, dan bahkan koma.

3. Penyakit vaskuler perifer

Penyakit ini terjadi pada pembuluh darah. Arteri yang membawa darah ke kaki tangan anda menjadi sempit atau tersumbat. Hasilnya adalah bahwa aliran darah melambat atau berhenti sama sekali. Gejala utama dari penyakit ini adalah :

  • Mati rasa/kesemutan pada tangan dan kaki bawah
  • Sensasi dingin di bagian tangan dan kaki bawah
  • Luka terbuka atau borok pada area tangan dan kaki yang lama sembuhnya (tidak normal) 

Beberapa penjelasan di atas adalah gejala dari beberapa penyakit yang berhubungan erat dengan kolesterol tubuh anda. Ketika anda mengalami beberapa gejala di atas kemungkinan tubuh anda mempunyai kadar kolesterol jahat yang berlebih , akan sangat baik jika anda menanggulanginya dengan olahraga dan menjaga gaya hidup.

Selain dengan olahraga yang cukup dan diet makanan rendah kolesterol, Anda juga dapat melakukan pengobatan alternatif untuk menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh Anda, yaitu dengan terapi daun sukun. 

Penelitian mengenai manfaat daun sukun untuk menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh telah dilakukan oleh Dr. Tjandrawati Mozef. Dalam penelitiannya tersebut, Tjandrawati membuktikan keampuhan daun sukun dalam melindungi jantung melalui uji in vitro dan in vivo. Ia mengekstrak daun sukun dengan berbagai pelarut alami. Pada uji in vitro ekstrak etil asetat menunjukkan adanya efek sitoprotektif atau perlindungan terhadap sel endothelium, yakni selapis sel di antara aliran darah dan dinding pembuluh darah. 

Oleh karena itu ketika fungsi jaringan endothelium terganggu, maka fungsi pembuluh darah ikut terganggu sehingga dapat berdampak pada gangguan fungsi jantung. Ekstrak daun sukun kaya akan flavonoid. Menurut kajian Kelompok Penelitian Kimia Organik Bahan Alam ITB, Bandung, famili Artocarpus atau nangka-nangkaan dikenal sebagai sumber yang kaya akan turunan flavonoid terprenilasi atau tergeranilasi.

Dalam uji in vivo menggunakan tikus, Tjandrawati membuktikan bahwa kombinasi flavonoid dan betasitosterol yang terkandung dalam ekstrak daun sukun berdosis  100 mg dan 20 mg/kg bobot tikus dapat mengurangi agregasi platelet – penggumpalan trombosit. Itu karena terjadi pengurangan thrombus atau gumpalan darah dan menurunkan vikositas alias kekentalan darah. Pada akhirnya daun sukun melindungi jantung dari iskemia akut atau kurangnya aliran darah ke jantung. Iskemia akut menyebabkan gagal jantung.

Pemberian ekstrak daun sukun juga menyebabkan kadar kolesterol tikus melorot signifikan. Semula kadar kolesterol tikus 158 mg/dl; turun menjadi 115 mg/dl setelah pemberian 150 mg per kg bobot tubuh tikus. Selain itu daun sukun menghambat akumulasi lemak di dinding pembuluh darah aorta tikus.

Pada uji toksisitas akut dan subkronis juga melibatkan mencit jantan dan betina masing-masing 50 ekor yang terbagi dalam 5 kelompok. Selama 14 hari dengan pemberian ekstrak daun sukun setiap 24 jam dosis tertinggi 16 g/kg bobot tubuh tidak ditemukan adanya kematian. Selain itu juga tidak ditemukan adanya tanda-tanda toksisitas baik dari perilaku hewan maupun fungsi organ penting jantung, hati, dan ginjal dengan ditinjau dari parameter biokimiawinya.

Pada uji toksisitas subkronis dengan tikus jantan dan betina masing-masing 40 ekor yang terbagi dalam 4 kelompok, pemberian ekstrak sukun selama 90 hari tidak menunjukkan gejala toksisitas, bahkan pada dosis tertinggi 333 mg/kg bobot tubuh. “Sel endotel berperan mengatur otot polos pembuluh darah, hemostatis, koagulasi atau penggumpalan darah, dan pertahanan tubuh,” kata Tjandrawati.

Untuk membuat ramuan herbal daun sukun, caranya sangat mudah yaitu sebagai berikut.

Bahan:

  • 15 gr daun Sukun kering
  • 15 gr bubuk Bangle
  • Madu atau Gula Batu secukupnya
  • 1 gelas air mendidih

Cara membuatnya :

  1. Seduh kedua bahan tersebut diatas, 
  2. Kemudian disaring, 
  3. Setelah dingin dan bila dianggap perlu campurkan Madu atau Gula Batu. 
  4. Minum ramuan ini sekali dalam sehari, selama 14 hari.


D. Asam Urat

Sumber Gambar : https://www.google.com/search?q=daun+sukun%2Basam+urat&tbm


Asam urat (bahasa Inggris: uric acid, urate) adalah senyawa turunan purina dengan rumus kimia C5H4N4O3 dan rasio plasma antara 3,6 mg/dL (~214µmol/L) dan 8,3 mg/dL (~494µmol/L) (1 mg/dL = 59,48 µmol/L). Kelebihan (hyperuricemia) atau kekurangan (hyporuricemia) kadar asam urat dalam plasma darah ini sering menjadi indikasi adanya penyakit atau gangguan pada tubuh manusia.

Pada manusia, asam urat merupakan produk terakhir lintasan katabolisme nukleotida purina, sebab tiadanya enzim urikase yang mengkonversi asam urat menjadi alantoin. Kadar asam urat yang berlebih dapat menimbulkan batu ginjal dan/atau pirai di persendian. 

Penyakit asam urat merupakan akibat dari konsumsi zat purin secara berlebihan. Purin diolah tubuh menjadi asam urat, tapi jika kadar asam urat berlebih, ginjal tidak mampu mengeluarkan sehingga kristal asam urat menumpuk di persendian. Akibatnya sendi terasa nyeri, bengkak, dan meradang. 

Asam urat adalah penyakit dari sisa metabolisme zat purin yang berasal dari sisa makanan yang kita konsumsi. Purin sendiri adalah zat yang terdapat dalam setiap bahan makanan yang berasal dari tubuh makhluk hidup. Dengan kata lain, dalam tubuh makhluk hidup terdapat zat purin ini, lalu karena kita memakan makhluk hidup tersebut, maka zat purin tersebut berpindah ke dalam tubuh kita. Berbagai sayuran dan buah-buahan juga terdapat purin. Purin juga dihasilkan dari hasil perusakan sel-sel tubuh yang terjadi secara normal atau karena penyakit tertentu. Biasanya asam urat menyerang pada usia lanjut, karena penumpukan bahan purin ini.

Ada beberapa jenis makanan yang merupakan pantangan bagi penderita asam urat. Hal ini dikarenakan banyaknya kandungan purin dalam makanan tersebut. Beberapa jenis makanan dengan kandungan purin tinggi tersebut antara lain sebagai berikut.

  1. Jeroan, seperti ginjal, limpa, babat, usus, hati, paru dan otak
  2. Seafood, seperti udang, cumi-cumi, sotong, kerang, remis, tiram, kepiting, ikan teri, ikan sarden
  3. Ekstrak daging seperti abon dan dendeng
  4. Makanan yang sudah dikalengkan (contoh : kornet sapi, sarden)
  5. Daging kambing, daging sapi, dan daging kuda
  6. Bebek, angsa dan kalkun
  7. Kacang-kacangan, seperti kacang kedelai (termasuk hasil olahan seperti tempe, tauco, oncom, susu kedelai), kacang tanah, kacang hijau, tauge, melinjo, dan emping
  8. Sayuran, seperti kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur kuping, daun singkong, daun pepaya, dan kangkung
  9. Keju, telur, krim, es krim, kaldu atau kuah daging yang kental
  10. Buah-buahan tertentu seperti durian, nanas, dan air kelapa
  11. Makanan yang digoreng atau bersantan atau dimasak dengan menggunakan margarin/mentega
  12. Makanan kaya protein dan lemak

Untuk mencegah atau mengobati penyakit asam urat, ada beberapa tips khusus sebagai berikut.

  1. Konsumsi makanan yang mengandung potasium tinggi seperti kentang, yogurt, dan pisang
  2. Konsumsi buah yang banyak mengandung vitamin C, seperti jeruk, pepaya, dan strawberry
  3. Contoh buah dan sayuran untuk mengobati penyakit asam urat, seperti buah naga, belimbing wuluh, jahe, labu kuning, sawi hijau, sawi putih, serai, dan tomat
  4. Perbanyak konsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti, dan ubi
  5. Kurangi konsumsi karbohidrat sederhana jenis fruktosa seperti gula, permen, arum manis, gulali, dan sirup
  6. Jangan minum aspirin
  7. Jangan bekerja terlalu keras/kelelahan
  8. Pada orang yang kegemukan (obesitas), biasanya kadar asam urat cepat naik tapi pengeluaran sedikit, maka sebaiknya turunkan berat badan dengan olahraga yang cukup
  9. Sesuaikan asupan energi dengan kebutuhan tubuh, berdasarkan tinggi dan berat badan

Pengobatan penyakit asam urat dapat juga dilakukan dengan cara herbal. Beberapa tanaman herbal yang dapat dimanfaatkan untuk pengobatan asam urat diantaranya sirsak, daun salam, labu siam, cuka apel, kentang, dan daun sukun. Berikut ini cara pembuatan ramuan herbal untuk pengobatan penyakit asam urat.

1. Juice sirsat

Bahan : buah sirsak, ambil daging buahnya dan pisahkan dari bijinya

Cara membuat :

  • Blender buah sirsak dengan air secukupnya
  • Tambahkan sedikit madu

Penggunaan : minum juice sirsak setiap hari


2. Rebusan daun salam

Bahan : 7 lembar daun salam

Cara membuat :

  • Rebus daun salam dengan dua gelas air sampai tinggal satu gelas

Penggunaan : minum rebusan daun salam setiap hari dua kali yaitu pagi dan sore


3. Ramuan sari labu siam

Bahan : labu siam

Cara membuat :

  • Kupas dan cuci labu dengan air mengalir
  • Parut labu siam 
  • Saring dan ambil airnya

Penggunaan : minum air labu siam tersebut setiap hari


4. Cuka apel

Bahan : cuka apel dan madu

Cara membuat : 

  • Campur cuka apel yang sudah jadi dengan satu sendok madu
  • Tambahkan dua sendok makan cuka apel plus air hangat

Penggunaan : minum ramuan cuka apel setiap hari selama satu minggu


5. Juice kentang-apel

Bahan : kentang mentah dan apel

Cara membuat :

  • Kupas kentang dan apel lalu cuci bersih dengan air yang mengalir
  • Blender kentang dan apel 
  • Tambahkan sedikit madu

Penggunaan : minum juice kentang apel setiap hari


6. Rebusan daun sukun

Bahan :

  • 15 gr daun Sukun yang telah dikeringkan (ambil daun sukun segar, cuci sampai bersih, rajang dan angin-anginkan sampai kering)
  • Segenggam daun Greges Otot
  • Madu atau Gula Batu secukupnya
  • 1 gelas air mendidih

Cara membuatnya :

  • Seduh daun Sukun, lalu saring. Setelah dingin, bila perlu, campurkan madu atau gula batu. 

Penggunaan : Minum ramuan ini dua kali sehari selama sepuluh hari


C. Hati

Sumber Gambar : https://www.google.com/search?q=+liver&tbm=isch&ved


Hati (dalam bahasa Inggris : liver dan bahasa Yunani: hēpar) merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat ekskresi. Hal ini dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi.

Berbagai jenis tugas yang dijalankan oleh hati, dilakukan oleh hepatosit. Hingga saat ini belum ditemukan organ lain atau organ buatan atau peralatan yang mampu menggantikan semua fungsi hati. Beberapa fungsi hati dapat digantikan dengan proses dialisis hati, namun teknologi ini masih terus dikembangkan untuk perawatan penderita gagal hati.

Sebagai kelenjar, hati menghasilkan :

1. Empedu

Hati menghasilkan empedu yang mencapai ½ liter setiap hari. Empedu merupakan cairan kehijauan dan terasa pahit, berasal dari hemoglobin sel darah merah yang telah tua, yang kemudian disimpan di dalam kantong empedu atau diekskresi ke duodenum. Empedu mengandung kolesterol, garam mineral, garam empedu, pigmen bilirubin, dan biliverdin. Sekresi empedu berguna untuk mencerna lemak, mengaktifkan lipase, membantu daya absorpsi lemak di usus, dan mengubah zat yang tidak larut dalam air menjadi zat yang larut dalam air. Apabila saluran empedu di hati tersumbat, empedu masuk ke peredaran darah sehingga kulit penderita menjadi kekuningan. Orang yang demikian dikatakan menderita penyakit kuning.

2. Asam amino

3. Faktor koagulasi I, II, V, VII, IX, X, XI

4. Protein C, protein S dan anti-trombin

5. Kalsidiol

6. Trigliserida melalui lintasan lipogenesis

7. Kolesterol

8. Insulin-like growth factor 1 (IGF-1)

IGF-1 adalah sebuah protein polipeptida yang berperan penting dalam pertumbuhan tubuh dalam masa kanak-kanak dan tetap memiliki efek anabolik pada orang dewasa.

9. Enzim arginase 

Enzim ini berfungsi mengubah arginina menjadi ornitina dan urea. Ornitina yang terbentuk dapat mengikat NH3 dan CO2 yang bersifat racun.

10. Trombopoietin

Trombopoietin adalah sebuah hormon glikoprotein yang mengendalikan produksi keping darah oleh sumsum tulang belakang.

11. Pada triwulan awal pertumbuhan janin, hati merupakan organ utama sintesis sel darah merah, hingga mencapai sekitar sumsum tulang belakang mampu mengambil alih tugas ini.

12. Albumin

Albumin merupakan komponen osmolar utama pada plasma darah.

13. Angiotensinogen

Angiotensinogen adalah sebuah hormon yang berperan untuk meningkatkan tekanan darah ketika diaktivasi oleh renin, sebuah enzim yang disekresi oleh ginjal saat ditengarai kurangnya tekanan darah oleh juxtaglomerular apparatus.

14. Enzim glutamat-oksaloasetat transferase, glutamat-piruvat transferase dan laktat dehidrogenase

Penyakit liver atau penyakit hati merupakan penyakit yang menyerang organ dalam yaitu hati. Jika sudah menyerang hati maka fungsinya sebagi penyaring darah tidak akan bisa maksimal yang menyebabkan metabolisme tubuh tidak akan terkendali. Penyakit Liver adalah penyakit hati menahun/kronis yang ditandai dengan proses peradangan (hepatitis), nekrosis (kematian jaringan) hati, penambahan jaringan ikat (yang batasnya tidak jelas) dengan terbentuknya gumpalan – gumpalan/pembengkakan kecil jaringan (nodus) yang mengganggu susunan dan fungsi hati.

Penyakit liver biasanya disebabkan karena virus, jamur beracun, bakteri yang meracuni liver, dan alkohol. Melihat penyebab penyakit liver di atas ada salah satunya adalah karena alkohol, Nah bila Alkohol masuk ke dalam tubuh kita bisa berakibat terjadinya penyakit liver. Seseorang yang suka minum minuman keras biasanya rentan sekali terkena penyakit liver. Biasanya Orang hanya mementingkan pada kesenangan saja dan tidak memikirkan efeknya kedepannya. Minuman keras selain harga yang relatif mahal, minuman keras juga dapat menyebabkan penyakit liver.

Penyakit liver dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang bervariasi, antara lain sebagai berikut.

  • Kerusakan-kerusakan bawaan sejak lahir atau kelainan-kelainan hati yang hadir pada kelahiran
  • Kelainan-kelainan metabolisme atau kerusakan dalam proses dasar tubuh
  • Infeksi-infeksi virus atau bakteri
  • Alkohol atau keracunan oleh racun
  • Obat-obat tertentu yang merupakan racun bagi hati
  • Kekurangan Gizi (nutrisi)
  • Trauma atau luka

Gejala penyakit liver adalah suatu istilah untuk sekumpulan kondisi-kondisi, penyakit-penyakit dan infeksi-infeksi yang mempengaruhi sel-sel, jaringan-jaringan, struktur dan fungsi dari hati. Ciri-ciri seseorang terkena penyakit Liver adalah sebagai berikut.

  1. Mengalami kekuningan pada kulit.
  2. Urin berubah warna kecoklatan seperti teh.
  3. Sering mengalami mual.
  4. Cepat kehilangan selera makan.
  5. Mudah kehilangan berat badan secara drastis.
  6. Sering mengalami muntah.
  7. Mengalami diare.
  8. Sering mengalami tidak enak badan dan kurang bersemangat.
  9. Mengalami pembesaran pembuluh darah.
  10. Mudah sekali mengalami kelelahan.
  11. Tingkat kadar gula menjadi rendah.
  12. Mengalami pegel-pegel dan sakit otot.
  13. Mengalami demam ringan.
  14. Sering mengalami depresi.

Hati merupakan organ yang menopang kelangsungan hidup hampir seluruh organ lain di dalam tubuh. Oleh karena lokasi yang sangat strategis dan fungsi multi-dimensional, hati menjadi sangat rentan terhadap datangnya berbagai penyakit. Hati akan merespon berbagai penyakit tersebut dengan meradang, yang disebut hepatitis.

Hepatitis adalah peradangan pada hati karena toxin, seperti kimia atau obat ataupun agen penyebab infeksi. Hepatitis yang berlangsung kurang dari 6 bulan disebut "hepatitis akut", hepatitis yang berlangsung lebih dari 6 bulan disebut "hepatitis kronis". Hepatitis biasanya terjadi karena virus, terutama salah satu dari kelima virus hepatitis, yaitu A, B, C, D atau E. Hepatitis juga bisa terjadi karena infeksi virus lainnya, seperti mononukleosis infeksiosa, demam kuning dan infeksi sitomegalovirus. Penyebab hepatitis non-virus yang utama adalah alkohol dan obat-obatan. Proses penularannya hepatitis sangat beragam antara lain melalui makanan, cairan tubuh, jarum suntik atau transfusi darah. Pasien hepatitis sering merasa cepat lelah dan capai, demam, perut nyeri dan mual, nafsu makan turun drastis, serta warna kulit berubah menjadi kuning dan pucat. Oleh karena itu masyarakat awam kerap menyebut hepatitis sebagai penyakit kuning.

Hepatitis A

Pada orang dewasa gejala yang umum terjadi mirip dengan flu, rasa lelah, demam, diare, mual, nyeri perut, mata dan kuku kuning serta hilangnya nafsu makan. Hepatitis A merupakan jenis hepatitis yang paling mudah disembuhkan dan tidak bersifat kronis.

Virus hepatitis A terutama menyebar melalui vecal oral. Penyebaran ini terjadi akibat buruknya tingkat kebersihan. Di negara-negara berkembang sering terjadi wabah yang penyebarannya terjadi melalui air dan makanan.

Penularan lebih sering terjadi melalui makanan seperti mengonsumsi makanan mentah yang tidak dicuci bersih, makanan setengah matang atau es batu yang berasal dari air yang telah tercemar

Hepatitis B

Bagi sebagian penderita hepatitis B dapat sembuh sempurna dan mempunyai kekebalan seumur hidup, namun sebagian lagi gagal memperoleh kekebalan dan akan membawa virus hepatitis B tersebut seumur hidupnya. Gejala yang mudah dikenali antara lain lemah, lesu, sakit otot, demam, mata dan kulit kuning, serta air seni berwarna gelap/coklat.

Penularannya tidak semudah virus hepatitis A. Virus hepatitis B ditularkan melalui darah atau produk darah. Penularan biasanya terjadi di antara para pemakai obat yang menggunakan jarum suntik bersama-sama, atau di antara mitra seksual (baik heteroseksual maupun pria homoseksual). Selain itu dapat juga terjadi melalui pemakaian jarum suntik bersama-sama transfusi darah yang telah terkontaminasi, pisau, alat cukur, serta hubungan seks bebas.

Ibu hamil yang terinfeksi oleh hepatitis B bisa menularkan virus kepada bayi selama proses persalinan. Hepatitis B bisa ditularkan oleh orang sehat yang membawa virus hepatitis B. Di daerah Timur Jauh dan Afrika, beberapa kasus hepatitis B berkembang menjadi hepatitis menahun, sirosis dan kanker hati.

Hepatitis C

Hepatitis C adalah penyakit infeksi yang bisa tak terdeteksi selama beberapa tahun, tanpa gejala yang khusus. Oleh karena itu banyak yang mengira hanya sekedar terserang flu dan demam disertai sakit kepala, muntah dan hilangnya nafsu makan. Namun perlahan dan pasti penyakit ini akan merusak organ hati memicu terjadinya hepatitis kronis, sirosis hati (pengerasan hati) dan kanker hati. Virus hepatitis C akan merusak sel-sel hati, jaringan akan mengeras dan dapat menyebabkan kematian. 

Cara penularan hampir sama dengan hepatitis B. Virus hepatitis C ini paling sering ditularkan melalui pemakai obat yang menggunakan jarum bersama-sama. Jarang terjadi penularan melalui hubungan seksual. Untuk alasan yang masih belum jelas, penderita "penyakit hati alkoholik" seringkali menderita hepatitis C.

Hepatitis D

Hepatitis D hanya terjadi sebagai rekan-infeksi dari virus hepatitis B. Virus hepatitis D ini menyebabkan infeksi hepatitis B menjadi lebih berat. Yang memiliki risiko tinggi terhadap virus ini adalah pecandu obat.

Hepatitis E

Virus hepatitis E kadang menyebabkan wabah yang menyerupai hepatitis A, yang hanya terjadi di negara-negara terbelakang.

Hepatitis G

Virus hepatitis G merupakan jenis baru dari virus hepatitis yang telah terdeteksi baru-baru ini.

Virus-virus lain yang dapat menyebabkan hepatitis antara lain sebagai berikut :

  • Virus Mumps
  • Virus Rubella
  • Virus Cytomegalovirus
  • Virus Epstein-Barr
  • Virus Herpes

Penyakit hati juga bisa disebabkan karena racun. Hati juga dapat rusak akibat konsumsi alkohol berlebihan, konsumsi obat kimiawi secara terus menerus, kegemukan atau obesitas serta konsumsi lemak berlebih juga dapat menyebabkan perlemakan hati.

Perawatan dini untuk penyakit liver atau penyakit hati dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.

1. Istirahat di tempat tidur

2. Minum banyak air untuk mencegah dehidrasi

3. Hindari obat-obatan yang tidak perlu

4. Hindari alkohol

5. Makan diet yang berimbang untuk penyakit hati

6. Minum obat anti mual jika diperlukan

Perawatan lanjutan tergantung dari tipe dan luasnya penyakit. Contohnya, merawat hepatitis B, hepatitis C dan hepatitis D dapat melibatkan penggunaan obat-obatan seperti obat-obatan anti virus (antiviral) alpha interferon. Obat-obat lain yang digunakan untuk merawat penyakit hepatitis dapat termasuk ribavirin, lamivudine, steroids, dan antibiotik-antibiotik.

Teknologi transplantasi hati merupakan hasil yang dikembangkan dari penelitian pada beberapa bidang studi kedokteran. Pada tahun 1953, Billingham, Brent, dan Medawar menemukan bahwa toleransi kimerisme dapat diinduksi oleh infus sel hematolimfopoietik donor pada model tikus. 

Pada tahun 1958 studi canine mengembangkan suatu teori mengenai molekul hepatotrofik pada portal pembuluh balik pada hati dan menemukan hormon insulin sebagai faktor hepatotrofik utama dari beberapa faktor lain yang ada. Pada saat yang hampir bersamaan teori mengenai transplantasi multiviseral dan hati juga berkembang dari studi imunosupresi yang mempelajari algoritma empiris dari pengenalan pola dan respon terapis. Pada awal 1960, dibuktikan bahwa canine dan allograft manusia memiliki toleransi kimersime yang dapat terinduksi otomatis dengan bantuan imunosupresi, hingga pada akhir 1962 disimpulkan dengan keliru, bahwa transplantasi melibatkan dua sistem kekebalan yang berbeda. Konsekuensi kesimpulan tersebut menjadi dogma bahwa tolerogenisitas hati, pada dasarnya, berbeda, tidak hanya dengan sumsum tulang belakang, tetapi dengan seluruh organ tubuh yang lain. Kekeliruan ini tidak terkoreksi dengan baik hingga tahun 1990. 

Transplantasi hati yang pertama dilakukan di Denver pada tahun 1963, keberhasilan pertama tercatat pada tahun 1967 dengan azatioprina, prednison dan globulin anti-limfoid, oleh Thomas E. Starzl dari Amerika Serikat, disusul oleh keberhasilan transplantasi sumsum tulang belakang manusia pada tahun 1968. Rentang waktu antara 1967 hingga 1979 mencatat 84 kali transplantasi hati pada anak dengan 30% daya tahan hidup hingga 2 tahun. Perkembangan studi imunosupresi kemudian memberikan perbaikan dan harapan hidup lebih panjang bagi pasien, antara lain dengan pergantian azatioprina dengan siklosporina pada tahun 1979, lalu tergantikan dengan takrolimus pada tahun 1989. 

Pada tahun 1992, dikembangkan teori mikrokimerisme leukosit donor dengan cakupan donor dari silsilah berlainan, yang memberikan harapan hidup yang sangat panjang bagi penerima donor organ, setelah diketahui hubungan antara aspek imunologis dari transplantasi, infeksi, toleransi oleh sumsum tulang belakang, neoplasma dan kelainan otoimun, yang disebut sebagai mekanisme seminal. Respon kekebalan dan toleransi kekebalan antara organ donor dan tubuh ditemukan merupakan fungsi dari migrasi dan lokalisasi leukosit. Salah satu temuan adalah aktivasi sistem kekebalan turunan oleh sel NK dan interferon-γ segera setelah transplantasi selesai dilakukan. Pada model tikus, sel hepatosit donor ditemukan bersifat sangat antigenik sehingga memicu respon penolakan, yang dapat dilakukan secara mandiri atau bersama-sama antara sel T CD4 dan sel T CD8.

Untuk itu diperlukan terapi imunosupresif yang intensif sebelum transplantasi dilakukan, yang disebut preparative regimen atau conditioning untuk mencegah penolakan organ donor oleh sistem kekebalan inang. Terapi imunosupresif tersebut ditujukan untuk menekan sel T dan sel NK inang guna memberikan ruang di dalam sumsum tulang belakang untuk transplantasi sel puncak hematopoietik dari organ donor melalui terapi mielosupresif, untuk keseimbangan repopulasi sel donor dengan sel hasil diferensiasi dari sel punca inang.

Dewasa ini, transplantasi hati dilakukan hanya pada saat hati telah memasuki jenjang akhir suatu penyakit, atau telah terjadi disfungsi akut yang disebut fulminant hepatic failure. Kasus transplantasi hati pada manusia umumnya disebabkan oleh sirosis hati akibat dari hepatitis C kronis, ketergantungan alkohol, hepatitis otoimun dan lain-lain.

Teknik umum yang digunakan adalah transplantasi ortotopik, yaitu penempatan organ donor pada posisi anatomik yang sama dengan posisi awal organ sebelumnya. Transplantasi hati berpotensi dapat diterapkan, hanya jika penerima organ donor tidak memiliki kondisi lain yang memberatkan, seperti kanker metastatis di luar organ hati, ketergantungan pada obat-obatan atau alkohol. Beberapa ahli berpedoman pada kriteria Milan untuk seleksi pasien transplantasi hati.

Organ donor, disebut allograft, biasanya berasal dari manusia lain yang baru saja meninggal dunia akibat cedera otak traumatik (kadaverik). Teknik transplantasi lain menggunakan organ manusia yang masih hidup, operasi hepatektomi mengangkat 20% hati pada segmen Coinaud 2 dan 3 dari orang dewasa untuk didonorkan kepada seorang anak, pada tahun 1989.

Pengobatan penyakit hati juga dapat dilakukan dengan cara pengobatan alternatif menggunakan terapi herbal daun sukun. Pembuatan ramuan herbal tersebut dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.

  1. Petiklah beberapa lembar daun sukun yang sudah tua, lalu cuci hingga bersih.
  2. Setelah itu Anda rebus dengan air secukupnya sampai berwarna merah tua.
  3. Bila sudah dingin, minumlah airnya. Lakukan setiap hari 2 kali, yaitu tiap pagi dan sore dengan dosis sekali minum 1 gelas.

Sakit kuning atau penyakit lever adalah penyakit yang mematikan, namun anda jangan takut, penyakit ini gampang dan mudah disembuhkan jika orang tersebut rajin dan tekum menjalani pengobatannya. Selain dengan ramuan herbal daun sukun, penyakit lever dapat juga disembuhkan dengan memanfaatkan buah sukunnya sebagai berikut.

  1. Ambillah satu buah sukun, belah menjadi 4 potong dan direbus sampai mendidih, minumlah sebanyak mungkin air rebusan tersebut dan bila perlu setiap minum pakailah air rebusan tersebut selama dua minggu atau lebih maka penyakit lever akan sembuh.
  2. Jika buah sukun susah didapatkan maka daun sukun juga sangat berkhasiat menyembuhkan lever, caranya adalah ambil 10 helai daun sukun yang sudah tua warna kuning, rebus sampai mendidih seperti warna teh, berikan dan minumkan ke penderita air rebusan selama 2 minggu maka sakit lever tersebut sembuh, mudah-mudahan resep ini dapat membantu keluarga yang membutuhkan


Tuesday, March 9, 2021

B. Jantung


Jantung adalah organ berupa otot, berbentuk kerucut, berongga dan dengan basisnya di atas dan puncaknya di bawah. Apex-nya (puncak) miring ke sebelah kiri. Berat jantung kira-kira 300 gram. Agar jantung berfungsi sebagai pemompa yang efisien, otot-otot jantung, rongga atas dan rongga bawah harus berkontraksi secara bergantian. Laju denyut-denyut jantung atau kerja pompa ini dikendalikan secara alami oleh suatu "pengatur irama". Ini terdiri dari sekelompok secara khusus, disebut nodus sinotrialis, yang terletak di dalam dinding serambi kanan. Sebuah impuls listrik yang ditransmisikan dari nodus sinotrialis ke kedua serambi membuat keduanya berkontraksi secara serentak. Arus listrik ini selanjutnya diteruskan ke dinding-dinding bilik, yang pada gilirannya membuat bilik-bilik berkontraksi secara serentak. Periode kontraksi ini disebut systole. Selanjutnya periode ini diikuti dengan sebuah periode relaksasi pendek - kira-kira 0,4 detik - yang disebut diastole, sebelum impuls berikutnya datang. Nodus sinotrialus menghasilkan antara 60 hingga 72 impuls seperti ini setiap menit ketika jantung sedang santai. Produksi impuls-impuls ini juga dikendalikan oleh suatu bagian sistem syaraf yang disebut sistem syaraf otonom, yang bekerja diluar keinginan kita. Sistem listrik built-in inilah yang menghasilkan kontraksi-kontraksi otot jantung beirama yang disebut denyut jantung.

Penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu pada orang dewasa di dunia. Penyakit jantung, stroke, dan penyakit periferal arterial merupakan penyakit yang mematikan. Di seluruh dunia, jumlah penderita penyakit ini terus bertambah. Ketiga kategori penyakit ini tidak lepas dari gaya hidup yang kurang sehat yang banyak dilakukan seiring dengan berubahnya pola hidup.

Serangan jantung (bahasa Inggris: Myocardial infarction, acute myocardial infarction, MI, AMI) adalah terhentinya aliran darah, meskipun hanya sesaat, yang menuju ke jantung, dan mengakibatkan sebagian sel jantung menjadi mati. Serangan jantung merupakan suatu kondisi ketika kerusakan dialami oleh bagian otot jantung (myocardium) akibat mendadak sangat berkurangnya pasokan darah ke bagian otot jantung. Berkurangnya pasokan darah ke jantung secara tiba-tiba dapat terjadi ketika salah satu nadi koroner terblokade selama beberapa saat, entah akibat spasme - mengencangnya nadi koroner - atau akibat penggumpalan darah - thrombus. Bagian otot jantung yang biasanya dipasok oleh nadi yang terblokade berhenti berfungsi dengan baik segera setelah splasme reda dengan sendirinya, gejala-gejala hilang secara menyeluruh dan otot jantung berfungsi secara betul-betul normal lagi. Ini sering disebut crescendo angina atau coronary insufficiency. Sebaliknya, apabila pasokan darah ke jantung terhenti sama sekali, sel-sel yang bersangkutan mengalami perubahan yang permanen hanya dalam beberapa jam saja dan bagian otot jantung termaksud mengalami penurunan mutu atau rusak secara permanen. Otot yang mati ini disebut infark.

Ada beberapa faktor pemicu terjadinya serangan jantung, antara lain sebagai berikut. 

1. Memasuki usia 45 tahun bagi pria

Sangat penting bagi kaum pria untuk menyadari kerentanan mereka dan mengambil tindakan positif untuk mencegah datangnya penyakit jantung.

2. Bagi wanita, memasuki usia 55 tahun atau mengalami menopause dini (sebagai akibat operasi)

Wanita mulai menyusul pria dalam hal risiko penyakit jantung setelah mengalami menopause.

3. Riwayat penyakit jantung dalam keluarga

Riwayat serangan jantung di dalam keluarga sering merupakan akibat dari profil kolesterol yang tidak normal.

4. Diabetes

Kebanyakan penderita diabetes meninggal bukanlah karena meningkatnya level gula darah, namun karena kondisi komplikasi jantung mereka.

5. Merokok

Resiko penyakit jantung dari merokok setara dengan 100 pon kelebihan berat badan - jadi tidak mungkin menyamakan keduanya.

6. Tekanan darah tinggi (hipertensi)

7. Kegemukan (obesitas)

Obesitas tengah (perut buncit) adalah bentuk dari kegemukan. Walaupun semua orang gemuk cenderung memiliki risiko penyakit jantung, orang dengan obesitas tengah lebih-lebih lagi.

8. Gaya hidup buruk

Gaya hidup yang buruk merupakan salah satu akar penyebab penyakit jantung - dan menggantinya dengan kegiatan fisik merupakan salah satu langkah paling radikal yang dapat diambil.

9. Stress

Banyak penelitian yang sudah menunjukkan bahwa, bila menghadapi situasi yang tegang, dapat terjadi arithmias jantung yang membahayakan jiwa.

10. Mengonsumsi makanan berkolesterol tinggi

11. Kurang gerak dan malas berolahraga 

12. Kurang istirahat

Gejala-gejala penyakit jantung untuk setiap orang biasa berbeda. Sebuah serangan jantung mungkin dimulai dengan rasa sakit yang tidak jelas, rasa tidak nyaman yang samar, atau rasa sesak dibagian tengah dada. Kadang, sebuah serangan jantung hanya menimbulkan rasa tidak nyaman yang ringan sekali sehingga sering disalahartikan sebagai gangguan pencernaan, atau bahkan lepas dari perhatian sama sekali. Dalam hal ini, satu-satunya cara yang memungkinkan terdeteksinya sebuah serangan jantung adalah ketika harus menjalani pemeriksaan ECG untuk alasan lain yang mungkin tidak berkaitan. Dipihak lain, serangan jantung mungkin menghadirkan rasa nyeri paling buruk yang pernah dialami - rasa sesak yang luar biasa atau rasa terjepit pada dada, tenggorokan atau perut. Bisa juga mengucurkan keringat panas atau dingin, kaki terasa sakit sekali dan rasa ketakutan bahwa ajal sudah mendekat. Juga mungkin merasa lebih nyaman bila duduk dibanding bila berbaring dan mungkin napas begitu sesak sehingga tidak bisa santai. Rasa mual dan pusing bahkan sampai muntah, bahkan yang lebih parah yaitu ketika sampai kolaps dan pingsan.

Ada beberapa gejala penyakit jantung yang lebih spesifik, antara lain :

1. Nyeri

Jika otot tidak mendapatkan cukup darah (suatu keadaan yang disebut iskemi), maka oksigen yang tidak memadai dan hasil metabolisme yang berlebihan menyebabkan kram atau kejang. Angina merupakan perasaan sesak di dada atau perasaan dada diremas-remas, yang timbul jika otot jantung tidak mendapatkan darah yang cukup. Jenis dan beratnya nyeri atau ketidaknyamanan ini bervariasi pada setiap orang. Beberapa orang yang mengalami kekurangan aliran darah bisa tidak merasakan nyeri sama sekali (suatu keadaan yang disebut silent ischemia).

2. Sesak napas

Sesak napas merupakan gejala yang biasa ditemukan pada gagal jantung. Sesak merupakan akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru-paru (kongesti pulmoner atau edema pulmoner).

3. Kelelahan atau kepenatan

Jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran darah ke otot selama melakukan aktivitas akan berkurang, menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah. Gejala ini seringkali bersifat ringan. Untuk mengatasinya, penderita biasanya mengurangi aktivitasnya secara bertahap atau mengira gejala ini sebagai bagian dari penuaan.

4. Palpitasi (jantung berdebar-debar)

5. Pusing & pingsan

Penurunan aliran darah karena denyut atau irama jantung yang abnormal atau karena kemampuan memompa yang buruk, bisa menyebabkan pusing dan pingsan.

Serangan jantung adalah puncak bencana dari sebuah proses kerusakan yang berlangsung lama, yang sering melibatkan kejutan-kejutan emosional, kekacauan fisiologis dan kelelahan mental. Tanda-tanda peringatan dini begitu subyektif dan begitu tersamar, sehingga bahkan dokter yang terlatih untuk mengukur segala sesuatu secara obyektif masih bisa mengabaikannya.

Berdasarkan gejala-gejala yang dirasakan, seorang dokter dapat membuat perkiraan yang nalar tentang apakah gejala-gejala itu mengisyaratkan serangan jantung atau tidak. Kecurigaannya mungkin diperkuat oleh penampilan si penderita, tingkat tekanan darah dan bunyi detak jantung. Dokter mungkin akan mengirimnya ke pemeriksaan ECG dan uji darah, tetapi bila masih merasakan nyeri, dokter barangkali akan memberi suntikan penghilang rasa nyeri sebelum pemeriksaan itu. Ini karena nyeri yang menakutkan dapat membawa ke jurang yang lebih dalam, yang bisa menyebabkan gejala jantung. Nyeri itu juga dapat menimbulkan dampak psikologis jangka panjang. ECG pertama mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda serangan jantung dan mungkin pemeriksaan itu harus diulang. Kadang-kadang uji yang kedua pun masih tidak menunjukkan perubahan, dan selama hal ini, diagnosis akan bergantung pada pemeriksaan darah. Jantung, seperti semua sel tubuh lain, mengandung bahan-bahan kimia khusus yang disebut enzim. Ketika sel-sel jantung mengalami kerusakan, enzim-enzim yang dilepaskan beredar bersama aliran darah. Setelah sebuah serangan jantung, kadar sebagian enzim ini langsung naik, tetapi selanjutnya enzim-enzim tersebut lekas mengurai dan karena itu tidak terdeteksi lagi setelah sehari atau dua hari; ada enzim yang baru dilepaskan beberapa jam atau beberapa hari kemudian tetap tinggal dalam darah selama beberapa hari atau bahkan beberapa minggu. 

Penyakit jantung merupakan salah satu jenis penyakit yang terbukti diderita oleh banyak orang di seluruh dunia. Bahkan tak sedikit dari mereka yang pada akhirnya meninggal dunia karena penyakit ini. Di saat ekonomi sedang memburuk seperti sekarang ini, tentu saja pengobatan penyakit jantung di rumah sakit tidak banyak dipilih oleh para penderita penyakit jantung. Alasannya tak lain karena pengobatan di rumah sakit hanya akan membuat situasi seakan menjadi semakin buruk, karena biaya yang dibutuhkan tidaklah murah. Karena hal tersebut, sangatlah wajar jika ada beberapa pihak yang sekarang mencoba mengembangkan manfaat alam, untuk mendapatkan obat alternatif penyakit jantung yang tentu saja lebih terjangkau untuk banyak orang. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan daun sukun sebagai pelindung jantung.

Sukun, yang dalam bahasa Inggris disebut bread fruit, buahnya lebih banyak dikenal sebagai penganan yang digoreng atau dijadikan tepung sukun yang bisa dioleh menjadi mi atau roti. Padahal, tanaman sukun (Artocarpus altilis) sangat potensial untuk dikembangkan menjadi obat pencegah penyakit jantung.

Secara tradisional, daun sukun telah dipakai untuk mengobati penyakit hati, inflamasi, jantung, dan ginjal. Sementara itu, di Taiwan, akar dan batang tanaman sukun dimanfaatkan untuk menyembuhkan sirosis (kanker hati).

Upaya penelitian dan pengembangan sukun sebagai obat telah dilakukan oleh Pusat Penelitian Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Sebelumnya, sukun lebih banyak diteliti untuk penyakit diabetes. Baru pada tahun 2004 sukun mulai dilirik untuk penyakit kardiovaskular.

Daun sukun memiliki flavonoid yang khas. Uji khasiat terhadap ekstrak daun sukun menunjukkan efek penurunan kadar kolesterol darah dan akumulasi lemak pada dinding pembuluh darah aorta pada mencit di laboratorium. Studi in vitro juga menyimpulkan, ekstrak daun sukun efektif melindungi jantung dari serangan iskemik akut. Uji toksisitas menunjukkan tidak ditemukannya efek samping toksik pada hewan uji, tidak mempengaruhi fungsi jantung, ginjal dan hati, maupun profil hematologi.

Berikut ini cara membuat ramuan obat herbal daun sukun untuk terapi pengobatan sakit jantung :

  1. Ambil satu lembar daun sukun tua yang masih menempel di pohon. Daun sukun tua terbukti mempunyai kadar zat kimia maksimal
  2. Cuci daun sukun tersebut pada air mengalir hingga bersih
  3. Jemur daun sukun yang sudah dicuci hingga kering
  4. Rebus daun sukun yang sudah kering dengan lima gelas air hingga tersisa setengahnya
  5. Tambahkan air lagi hingga mencapai volume lima gelas
  6. Saring rebusan air daun sukun tersebut 
  7. Minum ramuan daun sukun sampai habis dan tidak boleh disisakan untuk esok hari.


Monday, March 8, 2021

A. Ginjal

Sumber Gambar : https://www.google.com/search?q=daun+sukun


Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi.

Ginjal memiliki fungsi sangat strategis dalam mempengaruhi kinerja semua bagian tubuh. Selain mengatur keseimbangan cairan tubuh, elektrolit, dan asam basa, ginjal juga akan membuang sisa metabolisme yang akan meracuni tubuh, mengatur tekanan darah dan menjaga kesehatan tulang.

Ginjal bocor dalam istilah medis disebut dengan sindrom nefrotik, merupakan penyakit gangguan kekebalan tubuh atau autoimun antibodi. Hal ini terjadi karena adanya infeksi bakteri atau kuman atau dapat juga disebabkan karena kebiasaan konsumsi makanan berpengawet. Dalam hal ini, ginjal tidak bisa menyaring protein albumin dalam darah sehingga bocor atau keluar melalui urine.

Albumin berhubungan dengan tekanan onkotik plasma. Tekanan onkotik plasma berperan mencegah air keluar dari pembuluh darah. Apabila kadar protein albumin turun maka tekanan onkotik ikut turun. Hal ini berakibat tekanan hidrostatik meningkat sehingga cairan intravaskuler terdorong masuk ke cairan interstisial (cairan yang terdapat di sekitar sel tubuh dan limfa). Oleh karena itu terjadi edema atau meningkatnya volume cairan di luar sel (ekstraseluler) dan di luar pembuluh darah (ekstravaskular) disertai dengan penimbunan di jaringan serosa. Akibatnya bagian tubuh seperti kaki dan tangan bengkak, muka sembap, perut membuncit, dan tubuh merasa lemas karena kekurangan protein.

Kurangnya protein dalam tubuh menyebabkan tubuh melakukan penyesuaian dengan cara memecah cadangan lemak di seluruh tubuh sehingga kadar kolesterol tubuh naik. Seorang penderita ginjal bocor apabila tidak ditangani dengan baik lebih dari tiga bulan, dapat menyebabkan penyakit ginjal kronis. 

Menurut ahli ginjal, penyakit ginjal disebut kronik jika kerusakannya sudah terjadi selama lebih dari tiga bulan dan lewat pemeriksaan terbukti adanya kelainan struktur atau fungsi ginjal.

Pada penyakit ginjal kronik terjadi penurunan fungsi ginjal secara perlahan sehingga terjadi gagal ginjal yang merupakan stadium terberat penyakit ginjal kronik. Jika sudah sampai stadium ini, pasien memerlukan terapi pengganti ginjal berupa cuci darah (hemodialisis) atau cangkok ginjal yang biayanya mahal.

Tanda-tanda penyakit ginjal sering tanpa keluhan sama sekali, bahkan tak sedikit penderita mengalami penurunan fungsi ginjal hingga 90 persen tanpa didahului keluhan. Oleh karena itu, pasien sebaiknya waspada jika mengalami gejala-gejala seperti berikut ini. 

Tanda-tanda penyakit ginjal :

1. kepedihan atau kesulitan semasa buang air kencing

2. kerap membuang air kencing terutama pada waktu malam

3. mengeluarkan kencing berdarah

4. bengkak sekeliling mata, bengkak tangan dan kaki terutama di kalangan kanak-kanak

5. kesakitan sebahagian belakang, sedikit ke bawah dari tulang rusuk (tidak disebabkan oleh gerakan)

6. tekanan darah tinggi

7. rasa lemah serta sulit tidur, 

8. sakit kepala, 

9. sesak, 

10. merasa mual dan muntah.

Penyakit ginjal memang bukan penyakit menular, setiap orang dapat terkena penyakit ginjal, namun mereka yang memiliki faktor risiko tinggi seperti mereka yang memiliki riwayat darah tinggi di keluarga, diabetes, penyakit jantung, serta ada anggota keluarga yang dinyatakan dokter sakit ginjal sebaiknya melakukan pemeriksaan dini.

Ada beberapa jenis pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mengetahui kesehatan ginjal, salah satunya yang paling umum adalah pemeriksaan urin. Jika ada kandungan protein atau darah dalam air kencing tersebut, maka menunjukkan kelainan dari ginjal. Atau bisa juga melakukan pemeriksaan darah guna mengukur kadar kreatinin dan urea dalam darah. Jika kadar kedua zat itu meningkat, menunjukan gejala kelainan ginjal. Sementara pemeriksaan tahap lanjut untuk mengenali kelainan ginjal berupa pemeriksaan radiologis dan biopsi ginjal. Biasanya pemeriksaan ini atas indikasi tertentu dan sesuai saran dokter.

Gangguan ginjal bisa dicegah dengan berbagai cara, terutama dengan menerapkan gaya hidup sehat. Berhenti merokok, memperhatikan kadar kolesterol, kendalikan berat badan, menghindari kekurangan cairan dengan cukup minum air putih tidak lebih dari 2 liter setiap hari. Selain gaya hidup sehat, lakukan pemeriksaan kesehatan tahunan pada dokter, mintalah pula agar urin Anda diperiksa untuk melihat adanya darah atau protein dalam urin. Yang tak kalah penting, berhati-hatilah dalam menggunakan obat anti nyeri khususnya jenis obat anti inflamasi non steroid.


Pengobatan alternatif penyakit ginjal dengan terapi daun sukun

Dari sekian banyak bagian tanaman sukun, yang paling sering dimanfaatkan adalah daunnya. Secara empiris, banyak orang memanfaatkan daun sukun untuk mengatasi berbagai gangguan kesehatan. Selain menurunkan kadar kolesterol darah, ada pula yang menjadikannya sebagai solusi untuk menyelamatkan ginjal. 

Caranya pun cukup sederhana dan mudah, yakni dengan merebus daun sukun yang telah dikeringkan. Air rebusan tersebut diminum setiap hari satu gelas. Selain baik untuk ginjal, daun sukun ternyata juga jitu untuk meredam laju kolesterol jahat dalam darah.

Berikut ini cara membuat ramuan obat herbal daun sukun untuk pengobatan sakit ginjal :

  1. Siapkan tiga lembar daun sukun yang berwarna hijau tua, namun masih menempel di dahan. 
  2. Kemudian cuci bersih daun sukun tersebut pada air mengalir. 
  3. Selanjutnya daun sukun dirajang kecil-kecil
  4. Rajangan daun sukun lalu dijemur sampai kering. 
  5. Siapkan wadah lalu isi dengan air bersih dua liter.  Usahakan wadah tersebut terbuat dari gerabah tanah liat, tapi jika pun tak ada bisa juga memakai panci stainless steel.
  6. Masukkan rajangan daun sukun yang sudah kering itu lalu dimasak sampai mendidih, sisakan air tersebut sampai volumenya tinggal separuh. 
  7. Selanjutnya, tambahkan air bersih satu liter, dan didihkan lagi hingga tinggal separuh. 
  8. Saringlah rebusan daun sukun itu. Air rebusan akan berwarna merah, seperti warna air teh. Rasanya juga cukup pahit. Untuk mengurangi rasa pahit tersebut dapat ditambahkan sedikit madu atau gula batu.
  9. Minumlah saat hangat, tak boleh disisakan untuk keesokan harinya. Demikian lakukan seterusnya hingga sembuh. 
  10. Agar tidak repot berulang mengambil tiga lembar daun, sebaiknya sediakan rajangan daun sukun kering untuk seminggu. Caranya, siapkan lembar daun hijau tua sebanyak 3 x 7 = 21 lembar. Proses selanjutnya persis seperti cara di atas, sehingga kita punya sejumlah rajangan daun sukun kering, tapi dibagi-bagi menjadi tujuh bungkus. Tiap hari ambil sebungkus, rebus, saring, dan minum. 


14. Jerawat dan pembersih wajah

Jerawat adalah suatu keadaan di mana pori-pori kulit tersumbat sehingga menimbulkan kantung nanah yang meradang. Jerawat merupakan penyakit ...